Bermula dari anak laki-laki ku merasakan demam di tengah panas nya udara Musim Panas. Beberapa teman sekelasnya memang ada yg sudah mulai demam duluan sebelum akhir semester berakhir.
Tepat saat liburan mulai, dia sudah merasa tidak enak badan, demam dan lemas. Seperti biasa 'ibuprofen' andalanku untuknya. Turun tapi panas lagi. Istirahat di rumah tak boleh main dulu. Gadget-pun ikutan istirahat. Tak lama beberapa hari adek perempuannya mulai merasakan gejala yang sama.
Ah, pikirku mungkin demam biasa, biasanya kalau adek-nya biasa aku beri 'parasetamol'.
Tapi, beberapa hari bertahan. Panas demamnya malah semakin awet, kagak mempan. Tepat akhir weekend kemarin kami putuskan untuk membawanya ke dokter. Lalu, Dokter dengan hasil pemeriksaannya memberi resep antibiotik untuk beberapa hari ke depan.
Sesampai rumah, eh aku dan Baba juga merasakan gejala yang sama. Tanpa berpikir panjang karena weekend banyak faskes yang tutup, kami klonning resep seperangkat antibiotik yang diresepkan Dokter itu.
![]() |
| Antibiotik, Parasetamol dan Vitamin |
Dan..
Itulah weekend dimana kami sekeluarga menjelma menjadi Zombie-zombie 😂
Makan - Minum Obat - Tidur (ulang-ulang) 24jam non-stop
Jalan ngga fokus
Ngomong ngga nyambung
Diperintah ngga bisa mikir
Badai..
Pasti berlalu.
Alhamdulillah weekend ini sehat bugar kembali.
Notice:
- Sering minum walau ngga haus
- Jangan sampai dehidrasi
- Menyerang anak-anak karena kalau main lupa minum sehingga selaput lendir hidung kering, jadi rentan infeksi virus.
#catatanemak #noteoftheday #flu #summer2025
