Maju Perang, Babak Belur
oleh: Desi Sasmito
Melahirkan adalah proses alami yang akan dijalani setiap ibu hamil. Entah dengan cara operasi atau dengan kelahiran normal biasa. Setiap ibu punya cerita antusias dengan lahirnya putra-putri mereka.
Saya menyebut melahirkan adalah sebuah perang, mungkin antara hidup dan mati.
Mental ibu hamil yang akan menjalani kelahiran harus dipersiapkan dengan matang, butuh ruang waktu untuk menikmati makan yang bergizi, gerakan relaks yang tidak melelahkan, mengontrol emosi dengan mengerjakan yang disukainya. Ibu hamil dilarang stress dan kelelahan, bukan hanya fisik kelelahan fikiran juga berpengaruh besar untuk kesehatan bayi dan kekuatan ibu hamil itu sendiri.
Saya akan berbagi tips strategi persiapan sebelum hari perang itu terjadi:
1. Tas Travelling
Tas ini adalah tas travelling pertama yang berisi baju dan peralatan yang dibutuhkan bayi dan ibu.
Isinya:
- Pakaian longgar: Baju hem longgar dengan kancing depan atau daster dengan kancing depan
- Underwear ekstra large ( Ukuran sesuai dengan ibu hamil 9 bulan)
- Kain panjang (jarik)
- Selimut tipis
- Sikat gigi, Sabun dan Shampoo
- Pembalut materna (pembalut nifas)
Tas ini adalah tas travelling pertama yang berisi baju dan peralatan yang dibutuhkan bayi dan ibu.
Isinya:
- Pakaian longgar: Baju hem longgar dengan kancing depan atau daster dengan kancing depan
- Underwear ekstra large ( Ukuran sesuai dengan ibu hamil 9 bulan)
- Kain panjang (jarik)
- Selimut tipis
- Sikat gigi, Sabun dan Shampoo
- Pembalut materna (pembalut nifas)
- Satu set pakaian bayi: popok kain, gurita, baju, kaos kaki &tangan, topi (penting)
- Minyak telon, minyak angin
- Jarik/ kain flanel untuk bedong
- Gendongan bayi
- Selimut empuk bayi
- Minyak telon, minyak angin
- Jarik/ kain flanel untuk bedong
- Gendongan bayi
- Selimut empuk bayi
2. Arloji
Pasti bunda bertanya-tanya kenapa perlu persiapan dengan arloji jam tangan?
Karena untuk maju perang dibutuhkan alat perang. Nah, arloji ini digunakan saat ibu hamil merasakan tanda-tanda melahirkan, kalau pengalaman saya memang ditandai dengan bercak darah, beberapa jam kemudian barulah mulesnya datang berkala. Dua jam pertama, satu jam kedua, per-setengah jam, per-seperempat jam, per-sepuluh menit, dan jika sudah memasuki per-lima menit mulesnya berarti si bayi tidak lama lagi akan lahir bunda, siapkan atur nafas dengan baik, teknik memejan harus dipelajari sebelumnya karena memang butuh latihan (Saya lupa ngga latihan, jadi panik waktu pas detik terakhir asal aja, hehe)
Pasti bunda bertanya-tanya kenapa perlu persiapan dengan arloji jam tangan?
Karena untuk maju perang dibutuhkan alat perang. Nah, arloji ini digunakan saat ibu hamil merasakan tanda-tanda melahirkan, kalau pengalaman saya memang ditandai dengan bercak darah, beberapa jam kemudian barulah mulesnya datang berkala. Dua jam pertama, satu jam kedua, per-setengah jam, per-seperempat jam, per-sepuluh menit, dan jika sudah memasuki per-lima menit mulesnya berarti si bayi tidak lama lagi akan lahir bunda, siapkan atur nafas dengan baik, teknik memejan harus dipelajari sebelumnya karena memang butuh latihan (Saya lupa ngga latihan, jadi panik waktu pas detik terakhir asal aja, hehe)
3. Dettol
Disinfektan ini sangat bagus untuk menyembuhkan luka pasca melahirkan. Seminggu pertama pasca melahirkan memang bukan hal yang mudah. Bisa dibayangkan usai peperangan dan ada luka basah yang harus diobati dan akan kering dengan sendirinya, hanya butuh waktu, tidak bisa instan.
Disinfektan ini sangat bagus untuk menyembuhkan luka pasca melahirkan. Seminggu pertama pasca melahirkan memang bukan hal yang mudah. Bisa dibayangkan usai peperangan dan ada luka basah yang harus diobati dan akan kering dengan sendirinya, hanya butuh waktu, tidak bisa instan.
Tips perawatan luka bekas jahitan:
Pesan Bidannya sih, kalau pengen cepet sembuh perawatan lukanya harus dikeringkan setelah cebok, padahal kenyataannya ngga semudah saran-saran Bidan. hehe.
Jadi kalau pasca melahirkan kan ada darah nifas, kalau habis cebok ya pasti keluar lagi darahnya, mana bisa dikeringkan setelah cebok?
Darah nifas ini yang bikin perih dan cemut cenut karena lukanya basah lagi, kena bakteri lagi.
Jadi kalau pasca melahirkan kan ada darah nifas, kalau habis cebok ya pasti keluar lagi darahnya, mana bisa dikeringkan setelah cebok?
Darah nifas ini yang bikin perih dan cemut cenut karena lukanya basah lagi, kena bakteri lagi.
Jadi saya sarankan pakai pembalut potongan kain handuk tipis saja, kalau habis buang air kecil dan besar harus ganti lagi dengan potongan kain yg bersih lagi.
Kalau pakai pembalut kok ya tetep aja perih karena permukaan pembalut terasa keras dan tetep basah.
Pakai handuk setelah BAK juga cuma sementara keringnya. Saya sarankan sedia handuk segiempat saputangan yang banyak. Soalnya akan banyak bercak darah nempel dihanduk setelah buang air kecil. Jangan takut minum air putih, sering ke kamar mandi dan sering bersih-bersih malah bagus, minim per 2 jam sekali.
Gunakan air Dettol untuk cebok, takarannya ada tercantum di botolnya. Saya menggunakan gayung standart isi air penuh dicampur dengan setengah tutup botol cairan Dettol. Air Dettol diguyurkan terakhir, jangan disiram air biasa lagi setelahnya. Biarkan sejenak, pakai handuk segera dan ganti pembalut.
Kalau saya baca artikel di RS bersalin yang perawatan bagus malah disarankan berendam air Dettol. Cuma saya bingung aja, bagaimana saya masuk ke bak bundar dengan posisi bak dibawah? hehe. Memang harus ada asisten yang menyiapkan dan menolong kita dikamar mandi kalau harus berendam air Dettol.
Kalau perawatan di RS bersalin cepat pulih karena ada perawat yang bantu kita siapkan semuanya.
Jika ibu harus merawat luka sendiri, cukup cebokkan saja.
Kalau perawatan di RS bersalin cepat pulih karena ada perawat yang bantu kita siapkan semuanya.
Jika ibu harus merawat luka sendiri, cukup cebokkan saja.
4. Dapur
Saat melahirkan, urusan dapur harus ada yang ambil alih khususnya seminggu pertama pasca melahirkan, karena selain harus banyak istirahat karena luka jahitan belum kering, belajar menyusui bayi, makan makanan yang bergizi dll.
Saat melahirkan, urusan dapur harus ada yang ambil alih khususnya seminggu pertama pasca melahirkan, karena selain harus banyak istirahat karena luka jahitan belum kering, belajar menyusui bayi, makan makanan yang bergizi dll.
Dapur biasanya diambil alih oleh ibu atau ibu mertua ya bunda, tetapi kalaupun tidak ada ya suami bisa ambil alih sementara.
Kendalanya waktu saya melahirkan anak kedua adalah bertepatan dengan lebaran, ada hari pasca lebaran tidak ada yang jualan sayur matang, ataupun ke pasar sepi karena sebagian besar libur tidak jualan. Andalannya ya masak mie telur. Telurpun toko kelontong depan rumah juga kehabisan stock. Untung seminggu setelah kelahiran kami siap dengan daging aqiqoh. Jadi lumayan buat sumber energi gizi yang bagus untuk semuanya.
Demikian Bunda, tips dari saya, saya tulis sebagai pengingat saya dan saya share buat Bunda-Bunda hamil yang bersiap untuk melahirkan buah hatinya. Selamat menempuh hidup baru sebagai ibu ala rempong tapi happy. Bersabarlah untuk 2 minggu pertama pasca melahirkan, sakit, perih, cenut-cenut, belajar menyusui, belajar ganti popok, belajar gerak sedikit-sedikit, sering ke kamar mandi, banyak tamu. Tepat setelah 2 minggu, saya bisa handle dapur lagi. Alhamdulillaah, bisa masak lagi buat bapak, suami dan anak.