Selasa, 29 November 2016

"Siapa cepat dia dapat" ala RS Graha Amerta Surabaya


Sepertinya kali ini saya harus menulis, bukan sebagai kenangan melainkan lebih sebagai informasi bagi pasien ataupun keluarga pasien yang akan rawat inap di Graha Amerta Surabaya alias Griu.

Prosedur antri kamar rawat inap GRIU (RS Graha Amerta) lewat pesawat telpon rumah dirasa lebih hemat daripada menggunakan hp yang harus sering ngecek ketersedian kamar dari jam per jam, yang notabene akan lebih boros pulsa. Sekarang kebijakan RS tidak seperti setahun lalu yang harus ambil nomer begadang jam 12 malam yang mengharuskan standby di lobi RS. Waktu itu ibu saya harus antri sekitar seminggu dengan menyewa kos di sekitar Griu dan bapak yang riwa-riwi untuk ngantri ngambil nomer tengah malam. Dengan optimis dengan urutan selama seminggu alhasil sekitar April 2015 ibu saya operasi di Graha Amerta, yah operasi pertamanya yang penuh rasa takut, pelan tapi pasti ibu lebih kuat dan percaya. Untuk masalah biaya, hampir 90% tercover BPJS.

Setahun berlalu, pasca operasi setiap bulan ibu menjalani kemoterapi ke RS Dr.Soetomo. Dengan mengantongi kartu BPJS,  semua biaya kemoterapi ditanggung BPJS, walau semua harus tertib administrasi, menunggu jadwal kemo berkala karena keterbatasan kamar inap. Kalau sudah menerima panggialan lewat Sms maka siap berangkat ke Surabaya.

Nah itu cerita setahun yang lalu, mungkin kira-kira kebijakan peraturan antrian kamar rawat inap berubah beberapa bulan yang lalu. Cara antrian berganti tidak seperti dulu lagi yang harus setor muka tengah malam, tetapi difokuskan via telepon, "siapa cepat, dia dapat".

Saya sudah coba membawa pasien yaitu ibu saya lgsg antri dilobi, itupun tidak mendapat kamar, yang akhirnya kami memilih bermalam di penginapan sebelum pagi nya kami "balik kucing" ke rumah. Ibu melemah dari hari ke hari, turun pelan tapi pasti.

Kami pesismis mendapatkan kamar dengan sistem demikian, berebut telepon untuk menanyakan ketersedian kamar inap. Saya meminta bantuan beberapa teman yang rela membantu dengan telepon rumah atau kantor disela kesibukannya.

Hunting telpon ke:
RS Graha Amerta
No.telp 031 5012155, 031 5012195, 031 5013484 dengan nomer  Extention 2000 atau 2047

"Ada kamar kosong untuk ibu ------
 (wanita), dengan nama Dokter --------?"

kalau ada yang kosong maka si CS akan konfirmasi dengan menanyakan alamat pasien, jika sekarang pasien berada di -------------- paling barat, maka mereka akan bersedia konfirmasi kamar tsb dengan menunggu pasien datang dengan durasi dari rumah pasien ke RS bisa diperkirakan aja sekitar 6-7 jam.

Mintalah detail nomer kamar yang tersedia dan nama si CS, tinggalkan nomer hp pada CSnya.

Seminggu, tiada hasil. Minggu kedua pun demikian. Hingga pada akhirnya minggu ketiga, lebih tepatnya hampir seBULAN ibu tergeletak dirawat dirumah oleh bapak sendiri,  baru pada akhirnya dapat kamar di pertengahan November 2016.

Semoga para pejuang keluarga pasien jangan bosan untuk menelpon GRIU tiap hari untuk menanyakan ketersediaan kamar inap. Memang dirasa lebih efektif daripada harus menunggu antri dilobi. Lebih fair buat orang luar kota vs orang dalam kota Surabaya, karena orang luar kota bisa mendapat kesempatan yang sama tanpa harus menghabiskan waktu dan biaya untuk menyewa penginapan di Surabaya. Dengan catatan semoga para CS sportif, jujur, anti suap, dengan mendahulukan siapa yang cepat dan rajin menelpon.

Alhamdulillah, ibu bisa menjalani rawat inapnya, walau tahun ini biaya yang dicover BPJS berkurang hampir 50%. Padahal tahun ini ada kenaikan biaya iuran tiap bulannya. Balik lagi ya, rejekinya segitu, diterima ikhlas, tapi tetap berusaha memperjuangkan hak-hak yang patut menjadi hak kita semua, tentu saja setelah menunaikan kewajibannya.

Semoga bermanfaat..

#bpjs #rsdrsoetomo #grahaamerta #griu