
Salute untuk Rokok, Pohon terlarang??
Sebagian besar kaum Adam adalah perokok. Hanya beberapa yang bukan termasuk perokok dengan alibi mereka mereka yang nggak bisa menikmati nikmatnya sebatang rokok. Bahkan akhir akhir ini semakin marak perokok-perokok wanita. Semua itu pilihan, semua tersedia untuk manusia, semua ada untuk dia, aku dan kamu. So, that’s not your business, desi??
Sebuah pembenaran tentang suatu hal bisa jadi wajib, sunah dan mubah. Sedangkan suatu larangan ada 2 makruh dan haram.
Rokok termasuk diantara yang makruh dan yang haram.
Sebenernya dipikiranku Cuma satu prinsip aja, ”kita dilarang keras menyakiti diri kita sendiri, baik fisik maupun mental” karena semua ini bukan milik kita.
Well, seperti yang kita ketahui menjadi penikmat rokok, bisa dipastikan akan kecanduan merokok. Terlihat sangat jelas bila sang perokok tidak memilikinya.
Bisa juga di bilang beli rokok juga pemborosan, tapi kenapa banyak orang yang beli juga ya?hehe, a silly reason I guess. Bisa di bilang juga alasan mereka ingin membantu buruh pabrik yang bekerja di pabrik rokok dengan membeli hasil rakitan rokok buruh buruh tsb. Sehingga mereka tetap mempunyai pekerjaan dan penghasilan. Salut untuk mereka yang bekerja untuk pabrik rokok, mereka rela mengorbankan hidupnya untuk memilih, membuat, menghadirkan ribuan rokok. Mereka menerima resiko mengidap suatu penyakit dan mati lebih dini yang mungkin tidak semua orang mau tahu nasib dan masa depan buruh pabrik itu. Lho kan semua ada konsekuensinya?Tapi bukankah semua itu pilihan?Semua berfikir enaknya sendiri, beralibi semuanya sudah menjadi kehendakNya.
Dan satu lagi, untuk kesehatan. Banyak yang masa bodo dengan bahaya rokok. Mereka bilang yang penting aku bisa menikmati merokok. Aku akan bingung, gelisah, resah tanpanya. Aku sudah kecanduan dan gak bisa lagi lepas darinya. Wah, ternyata kecanduan itu mirip dengan Tuhan.
British Medical Journal mengatakan bahwa setengah dari jumlah perokok akan meninggal karena rokok (that’s a pitty), setengahnya lagimeninggal pada usia pertengahan, dan rata rata perokok akan kehilangan umurnya 20-25 tahun akibat merokok. Nikotinberefek langsung pada otak dalam hitungan detik, lebih cepat daripada suntikan atau apapun yang dimasukkan ke dalam tubuh. Efek nikotin ke otak sama dengan efek umum kakain, opiat, amfetamin, dll. Begitu sampai ke otak rasa senang dan ketagihan didapatnya.
Menurut Tulisan Tjandra Yoga Aditama dalam kompas 31 Oktober 2003 menyebutkan bahwa perubahan tubuh setelah seseorang berhenti merokok, akan terjadi setelah 20 menit berhanti merokok yaitu tekanan darah dan denyut nadi akan kembali normal. Kemudian setelah 8 jam kadar oksigen dlm darah akan kembali normal. Setelah 24 jam karbonmonoksida akan dieleminasi dlm tubuh. Setelah 48 jam nikotin tidak lagi dapat dideteksi dalam tubuh sehingga kemampuan untuk mencium dan merasa menjadi jauh lebih baik. Setelah 72 jam bernafas mulai lebih lega dan level energi mulai meningkat. Setelah 5 tahun, resiko terjadinya serangan jantung menjadi setengah dibandingkan mereka yang terus merokok. Setelah 10 tahun, resiko menderita kanker paru menjadi setengah dari resiko mereka yang terus merokok dan resiko mendapat serangan jantung menjadi kurang lebih sama dengan mereka yang tidak merokok.
Hanya terlintas di benakku, mungkin saja para perokok itu menginginkan anak anaknya kelak mengurusi dan menanggung semua akibat yang diperbuat orang tuanya yang perokok. Jadi santai santai ajalah, masih ada yang ngurusi kalo sudah sakit kan ada istri, ada anak-anak. Mati muda pun gak masalah asalkan menjadi hamba rokok yang setia. Salut untuk rokok.
Menurutku, semua pria yang suka merokok terlihat gelisah, resah dan rokok adalah salah satu pelampiasannya. Kalo lagi grogi pasti ngluarin rokok, pura-pura biar tampak nggak grogi. Dengan merokok mereka menjadi senang, emang begitulah efek rokok, membuat perokok senang.
Kenapa cowok suka ngrokok?
1. karena pengen ngrokok aja
2. karena gak ada kerjaan
3. karena punya uang lebih
4. karena biar terlihat keren
5. karena bingung, resah
Kapan cowok kepengen ngrokok?
1. ketika lagi gelisah
2. ketika lagi tersesat
3. ketika lagi nervous
4. ketika habis makan
5. ketika lagi kumpul kumpul.