Kamis, 01 Oktober 2020

SIAPA TEMANMU

“Kamu adalah Siapa Temanmu”

Kemungkinan para golongan Milenial (lahir tahun 1980-1995) sudah melewati masa-masa berpikir terbalik-balik. Mereka akan dengan mantap menghadapi segala kenyataan yang ada. Dengan tetap introspeksi diri, memperbaiki diri, belajar terus menerus, waspada dengan segala kemungkinan yang ada.

Sekarang adalah masa dimana Generasi Z (lahir tahun 1995-2010) mempunyai pola pikir yang terbalik-balik. Memang sepertinya lucu dan tidak masuk akal. Itu karena mereka akan di nyaman kan oleh zona nyaman mereka sendiri. Istilahnya orang tuh enak tidur di kandang. Memasuki masa bagaimana menghabiskan waktu, menyalahkan keadaan, merengek agar apa yang diinginkan segera terwujud, kecewa dengan keluarga, menomor-satukan apa kata teman, bingung mesti ngapain.

Misalnya nih kamu sekarang berada pada golongan Gen Z yang sudah melek sekali dengan dunia digital yang semua serba cepat dan mudah. Yang perlu kalian lakukan selanjutnya adalah loncat pagar keluar rumah, melihat banyak orang di Pasar dengan berbagai macam dagangannya. Melihat betapa mereka konsisten dalam berjualan, melihat betapa mereka terkenal dengan keahliannya, melihat betapa mereka menghabiskan waktunya untuk bermanfaat bagi sesama. Bukan hanya sekedar bicara tentang betapa banyak profit yang kamu dapatkan untuk bisa kaya, sambil santai-santai rebahan tiap hari, hehe. Saya pun mau kayak gitu.

Saat saya bertanya pada generasi ini tentang pertemanan atau teman-teman disekitar yang sering dikunjungi. Mereka menjawab bahwa mereka dengan dalih tidak memilih-milih teman, atas nama toleransi mereka berteman dengan siapapun, komunitas apapun, cangkrukan manapun.

________________________________________________________

Z: “Saya berteman sama anak mana aja”.

X: “Lho kamu ngga membatasi dan memilih-milih memangnya?

Z: “ya, misal saya ketemu orang yang kurang bener ya saya pengennya mengaruhi mereka supaya jadi bener”.

X: (niat mulia pikir saya dalam hati) “Apakah kamu sudah yakin punya energi atau ilmu yang lebih besar dari mereka?”

Z: “ya, saya yakin sekali”

X: “Bukannya malah sebaliknya kamu yang sedikit ilmu ini akan dengan mudah sekali di pengaruhi atau terpengaruh mereka yang banyak dan kaya ilmu?”

Z: “…???”

_________________________________________________________

Memang benar siapa teman kita, kita akan secara langsung dicap, dilabeli hampir mirip dengan mereka. Misalnya nih, kamu berteman dengan orang yang suka Judi, kamu juga akan di cap punya kegiatan yang sama, berada ditempat yang sama, walaupun kamu tidak ikut berjudi. Ini berlaku untuk semua kegiatan yang berlabel negatif, contoh ya mabok, dugem, pergaulan bebas, mencuri, merampok, galau dll. Dan berlaku untuk kegiatan positif, maka kita akan juga dinilai positif, walau kita masih belajar, walau ilmu kita masih sedikit, yang penting kita menuju kutub positif.

Teman adalah seseorang yang bisa mengarahkan kamu menuju kebaikan (positif). Jika tidak demikian, maka temanmu ini akan selalu membuatmu galau, sedih, tersesat dan semakin jauh dari kegiatan positif. Jangan takut dikatakan kuper, ngga canggih, ngga gaul, ngga gaya, ngga tajir, ngga solid atau apalah itu.

Indikator teman kamu membawa energi positif adalah mereka yang akan membuat kamu tersenyum ditengah derita, tertawa ditengah pandemik, berkarya dengan durasi waktu, dan bermanfaat untuk manusia lainnya. Tak perlu menunggu, mulailah dari apa yang kamu sukai. Jangan sia-sia kan waktumu. Yang tahu siapa kamu adalah dirimu sendiri dan Tuhanmu. Bertanyalah pada Tuhanmu, dekatkanlah kamu dengan Allaah. “Then, you will soon get the answer”.

Jadi, masih yakin kamu mau berteman dengan siapa aja tanpa pilih-pilih?

#membaurtanpamelebur

#positifproduktifinovatifkreatif

#yukkepasar