Sabtu, 07 Maret 2020

Cerita Studio

Cerita Toko: We are all different with a variety of needs and goals.

Hari ini ada sepasang suami istri yang berprofesi sebagai penjahit datang ke toko alat jahit kami.

Sepertinya mereka langganannya Ibu saya dulu. Saya kenal mereka tapi tidak banyak yang saya ketahui. Sang suami ini memang lebih sering datang sendiri, tapi kali ini dia datang dengan istrinya.

Ketika mereka datang, saya memang pas lagi cebokin si kecil di kamar mandi, jadi saya tidak mengetahui persis bagaimana mereka datang. Saya hanya berteriak dari kamar mandi agar mereka mau menunggu sebentar.

Dengan menggendong si kecil, saya melayani mereka. Seperti halnya pembeli mereka terlihat normal saja. Si suami ini memang maaf agak disable, cuma saya sudah terbiasa dengannya, jadi malah salut dengan kegigihannya. Sementara, saya baru bertemu dengan si istri ini, dia duduk di kursi yang memang saya sengaja menyediakan untuk orang tua yang menunggu ketika harus bertransaksi agak lama. Dia terlihat normal seperti biasa, berkerudung rumahan dengan sedikit pulasan make up diwajahnya, cantik sederhana.

Di akhir transaksi ketika harus membungkus peralatan yang mereka beli, si istri ini bertanya,
"Mba, ibu dimana?"
"Ibu kapundhut", jawab saya.
Wajah mereka berdua pun tampak terkejut.
"Makanya kok ngga pernah kelihatan.."
"Sudah lama ya mba?" tanya nya lagi.

Dan bla bla bla.. berbincang tiada akhir tentang Almarhumah ibu saya.

Ketika semuanya sudah selesai bertransaksi dan mereka beranjak pulang, saya baru sadar kalau si Istri ini juga disable. Dia turun dari kursi dengan posisi hampir tanpa kaki (maaf, melantai) tapi karena sudah biasa jadi sigap dan tidak terlihat kalau dia tidak punya kaki, Subhanallah..

Dengan sigap si suami nya pun mundurin motornya persis didepan pintu toko, si Istri ini dengan satu kali gayuhan bisa duduk di boncengnya.

Dan saya melongo dibuatnya. Adegan yang singkat, jelas tapi penuh makna, bahwa kita yang mempunyai organ tubuh yang normal, tapi tidak mampu berkarya seperti mereka dengan segala kecatatannya. Mereka orang-orang gigih yang berusaha bermanfaat dengan berkarya dengan keterbatasanya. Kita semua adalah orang-orang pilihan yang dilahirkan ke dunia ini untuk meraih kemenangan tanpa ada perbandingan. Masing-masing kita punya jadwal sendiri, goal sendiri, target sendiri, durasi sendiri, tanpa perlu dibanding-bandingkan. Eh, si itu sudah nikah, eh si ini belum. Ada yang sudah punya anak, eh ada yang belum. Sudah punya rumah sendiri, eh ada yang ngontrak. Sudahlah kita punya peran masing-masing. Ngga ada yang lebih hebat dari siapapun.

Yuk, let's do ourbest aja!

"If you do good, you do good for yourselves; and if you do evil, [you do it] to yourselves." -Qur'an 17:7-