Bahasa Darija"
By: Desia Sasmito
"Labas, labas?" sebuah kata yang terus diucapkan ketika bertemu atau menyapa orang yang sudah dikenal ataupun mau kenalan. Kata ini berasal dari bahasa Arab yang dibaca agak cepat, tertelan dan terdengar singkat. Yang artinya "Are you okey?". Itulah kata pertama yang aku dengar dan sering terdengar sampai detik ini.
Bahasa yang digunakan di negara ini bukan Bahasa Arab pada umumnya, tapi Bahasa Darija yaitu Bahasa Arab yang diucapkan sesuai dengan kultur budaya setempat. Seperti Bahasa Jakartaan yang mengakar pada Bahasa Indonesia tapi tak seutuhnya, penuh dengan gubahan dengan aksen baru. Bahasa Darija juga mengalami hal yang sama, Bahasa itu digunakan untuk percakapan sehari-hari, yang tidak diajarkan di sekolah formal. Uniknya mereka mempelajari Bahasa Arab Asli formal di Sekolah, mereka menyebutnya Logat Fasih atau Bahasa Fasih. Para pengajarnya menjelaskan pelajaran dengan menggunakan Bahasa lisan Darija dengan teks buku yang ful Bahasa Arab. Subhanallah, *mumet*-nya.
Tak hanya Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi, tetapi sekolah formal juga mengajarkan Bahasa Perancis sebagai Bahasa keduanya. Jika ada orang asing yang mereka temui, mereka akan menyapa menggunakan Bahasa Perancis. Seperti wajah Asia-ku yang dikategorikan orang Asing di negara ini, menyapaku dengan Bahasa Perancis. Oh, No. Aku tak yang tak bisa Bahasa Arab maupun Perancis, hanya bisa menyapa sederhana, bertransaksi, membayar, lalu berpamitan dalam Bahasa Darija yang ku hafal karena harus berbelanja tiap hari.
Sebuah tantangan belajar Bahasa baru di tempat yang baru, yang tak hanya aku yang harus belajar tetapi juga untuk anak-anakku yang kelak akan bersekolah di negeri ini. Seberapapun kami mahir ber-Bahasa Inggris tak digunakan di negara ini. Ada beberapa pelajar atau kaum terpelajar yang bisa berbicara Bahasa Inggris karena mungkin ada keluarga yang tinggal di luar negeri seperti Amerika, atau negara-negara lainnya yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional. Dan itu sedikit sekali yang bisa ber-Bahasa Inggris, karena memang Bahasa Inggris tidak diajarkan di sekolah formal.
Bahasa Darija bercampur sedikit Bahasa Perancis lebih sering terdengar di berbagai tempat umum, seperti pasar untuk tawar menawar, sekolah-sekolah, layanan publik, ataupun tongkrongan *cafe*.
Sementara tulisan pada papan petunjuk jalan, nama toko, nama jalan, kemasan produk, akan di tulis dalam dua Bahasa Resmi mereka Bahasa Arab dan Perancis. Ada satu Bahasa tua dari suku Amazigh yaitu Bahasa Berber yang mulai bermunculan tertulis di beberapa nama instansi pemerintah, tapi tak banyak.
Selamat datang di sebuah negara dengan Bahasa Arab yang tidak murni Arab, Bahasa Perancis yang tidak murni Perancis. Itulah tantangannya, mengasikkan bukan?
#nulisyuk
#jumatberkah