Selasa, 24 Agustus 2021

VAKSIN

 "Vaksin untuk IRT"

by: Desia Sasmito



Golongan Ibu Rumah Tangga adalah waiting list paling akhir dalam antrian panjang vaksin yang sudah di data oleh petugas Desa. Tepatnya awal juni kemarin, marak-maraknya vaksin sinovac menginjeksi para PNS, tapi di Desa baru di data saja. Saya pikir oke-lah waiting list aja, ngga usah berebut, nanti saja kalau sudah waktunya juga akan dipanggil.
Menunggu ya...
Ada yang bilang, "Langsung bawa KTP ke puskesmas aja mba, bilang mau vaksin".
Daripada kecelik, mending cari tahu dengan HAPE mu, wkwk.
Faktanya:
1. Ada kalanya puskesmas ngadain vaksin pada suatu hari yang ditentukan.
2. Jika sisa jumlah vaksinnya karena ketidakhadiran penerima vaksin baru akan dilelang siapa yang mau atau yang sudah punya koneksi dengan petugas data.
Mulailah cari info ke petugas sana sini via hp, tapi ternyata endingnya masih belum rejekinya belum juga bisa vaksin.
Bahkan di Desa kloter pertama dengan jatah dosis untuk 10 orang per RT baru mulai minggu kemarin. Mosok ya mau main lobi demi vaksin, pakai tempat jatahnya orang yang sudah di plot, oh I said "No way!"
Nunggu lelangan juga sepertinya sudah akan terisi karena mengingat jatahnya yang sangat terbatas.
Persis sehari setelahnya, ada info banyak sekali masuk tentang tempat vaksin. Cuma info nya simpang siur, apa untuk umum? atau apa sudah di data? tidak satupun yang bisa jawab, harus meluncur ke TKP.
TKP, I'm coming. Satu di sebuah SMP, satu di sebuah SMA dihari yang sama. Yang paling dekat ya SMP nya jadi saya meluncur dulu kesana.
Infonya di SMP akan ada tiga Menteri yang akan berkunjung, patwal berlalu lalang dari pagi, jalan utama dialihkan. Duh, malah agak ruwet sepertinya.
Oke, masuk ke halaman SMP nya, tanya ibu-ibu yang berdiri terlihat ngantri.
"Bu, daftarnya dimana?"
"Lho belum daftar tho mba?", "kami ini wali murid sudah didata via onlen"
Dieeeng, putar baleklah kita yes.
Next Destination, menyebrangi sungai Bengawan Solo menuju kota Minyak disebuah SMA berkumpullah orang-orang antri dengan membawa foto kopi KTP yang harus dikumpulkan ke petugas, lalu sang petugas membacakan nama yang tertera dalam tumpukan kertas itu. Satu per satu.
Ngantri di luar pagar yes, dipinggir jalan, menyebar, merindang dibawah pohon, lesehan trotoar. Sekitar jam 12 siang nama saya dipanggil, setelah 2 jam menunggu.
Alhamdulillah proses screening dan suntik cepat ngga ada kendala. Cuma endingnya harus ngantri lagi karena ada kendala di IT alias belum bisa ngeprint. Nunggu satu kertas itu keluar sampai jam 2 baru bisa pulang.
Dipikiran saya cuma anak-anak saya, Bapak saya, apa sudah makan siang? Haha. Langsung cus beli lauk ke warung dalam perjalanan pulang.
Persiapan mau vaksin banyak gaes, harus diskusi ke anak kalau mau dititipin ke akungnya, harus siapkan makanan sebelumnya. Saya salah prediksi kirain ngga sampai sesiang itu. Siapkan mental budaya antri. Jangan marah. Nikmati aja suasana. Fanas-fanas sekali kali. Siapkan tikar. wkwk
#vaksindosis1
#seeyounextmonth
#buktinyacumaini
#gabawahape