Rabu, 15 Mei 2019

Sekeluarga Mati, Alhamdulillaah Berkah Ramadhan

Racun Tikus
By: Desia Sasmito

Idiiih serem ya judulnya, sekeluarga mati malah bilang Alhamdulillaah. Pagi ini  mayat mayat itu bergelimbungan dilantai dapurku. Satu ukuran sedang persis ditengah dapur, dua yang kecil didepan kamar mandi, satu yang paling besar dibawah tangga bersiap-siap akan naik tangga. Ya, Ratemi is dead bersama anak-anak dan suaminya. Beberapa bulan terakhir ini kami resah dibuatnya. Rumah, dapur beserta kamar-kamarnya di hack oleh mereka, terpaksa kami pindahkan dapur ke area parkir depan dan tidur di toko.

Lama kami bergerilnya mencari akal dan saran bagaimana menangkap mereka. Kami coba dengan lem tikus, ya mereka tertangkap, tapi tidak semua. Hanya satu setiap kali pasang jebakan. Harga lem tikus yang pakai papan kardus 15 ribu, yang kayak odol ya 15ribu. Setiap bulan majekin keluar uang untuk beli lem tikus yang hanya bisa nangkap anaknya saja. Kalau yang besar lewat aja, ada umpan ditengah lem ya dia bisa ambil, kekuatan yang besar ya kuat, dipasang lem bisa angkat kaki dengan mudahnya.

Ada yang nyaranin di pasangin jebakan, tapi harus buat dulu, waduh ini yang tidak ada waktu. Belum juga berhasil kalau dijebakin. Mau yang model cepitan, takut darahnya muncrat ke lantai malah najis. Mau yang pakai setrum kok takut nyetrum, karena banyak anak-anak, merasa ga safety aja.

Terakhir karena saya tahu persis saat-saat mereka acak-acak dapur saya. Tidak setiap hari, ada waktunya mereka mencari makan. Karena meja makan sudah pindah ke parkiran, mereka terpaksa nangkring di tempat cucian piring. Udah ga ada piring kotor sih, tapi mereka ambil sisa nasi di water sink- nya. Sedikit aja sisa makanan berarti buat mereka. Mereka dulu anti acak-acak sampah, tapi karena ga ada pilihan lain mereka pun mau makan dari sampah. Sampah kalau malam saya kosongin dan ga ada lagi makanan buat mereka. Mereka pun tiada henti berseliweran kesana kemari sebelum mereka punya stock makanan. Acak-acak buku digudang sudah mereka kerjakan demi punya rumah susuh tikus. Ga ada makanan acak-acak yang bisa diacak-acak.

Ramadhan ke tujuh kami ngabuburit bukannya nyari takjil favorit malah kami nyari racun tikus, bismillaah. Hari dimana kami beli malamnya kawanan tikus itu ga nonggol, sepi dapurku. Tapi selang sehari mereka sudah sliweran kesana-kemari. Alhasil, semalam saya pasang balado kepala gurame pakai sauce racun tikus. Saat bangun waktu sahur mereka sudah bergelimbungan dengan radius 1 sampai 5 meter. Sekeluarga makan racun semua, yes! Alhamdulillaah, berkah Ramadhan.
Mari jadikan Al-Qur'an petunjuk ketika terjadi masalah sekitar, sepele, besar, kecil semua rujukannya ya kembali ke Al Qur'an. Ketika suami membaca dan menemui ayat tentang hewan yang harus dibunuh, kami semangat membeli racun tikus, lem lalat untuk para cicak, semprot untuk para serangga yang mengganggu seperti kalajengking, kecoa, nyamuk dll. Mereka media pembawa penyakit difteri, demam berdarah dll.


#racuntikus
#caraampuhnangkaptikus