Idul Adha di Maroko
By: Desia Sasmito
“Mbek, mbek!!!” suara kambing dari kejauhan. Sepuluh hari sebelum hari Raya Idul Adha tepatnya 10 Dzulhijah yakni tepat 10 Juli 2022, sebuah lapangan kosong dekat rumah kami tiba-tiba dikelilingi pagar pembatas. Saya pun bertanya-tanya apa lapangannya sudah terjual? Tapi esok harinya terjawab sudah, rupanya lokasi ini adalah lokasi dimana para peternak alias penggembala kambing akan menawarkan domba-dombanya.
Mereka datang pagi hari dengan truk kecil maupun besar untuk mengangkut domba-dombanya. Membuat gerombolan kambing, mengecat sedikit bulunya agar tidak tertukar dengan penjual lainnya, tanpa ada tali yang mengikat gerombolan domba-domba itu akan dengan senang hati mengikuti penggembalanya atau orang yang memegang tongkat. Ada juga sebagian yang di pagari ala kadarnya karena memang ukuran dombanya agak besar.
Para pembeli berdatangan dari seluruh penjuru kota, ada yang berjalan, diangkut dengan mobil atau taxi (ditaruh didalam bagasi gaes). Lapangan besar itu mendadak menjadi pasar hewan lebih tepatnya pasar domba, karena hanya domba saja yang dijual belikan. Tak ada sapi maupun kambing. Ya, hanya domba. Ada yang jenis domba berukuran kecil, sedang maupun besar. Harga tergantung ukuran, penawaran dari penjual dan transaksi dari pembeli. Bebas memilih sesuai budget, no makelar, no tipu-tipu, check barang sebelum angkut, hehe.
Idul Adha adalah hari besar yang sangat disambut meriah oleh umat islam di negara ini. Mereka berkumpul dengan keluarga besar, mudik sekalian mengadakan penyembelihan domba kurban setelah sholat Ied, masak bersama, makan bersama. Ini adalah momen berharga dengan sanak saudara yang dinanti setiap tahunnya. Toko-toko kelontong, pasar akan libur sampai 10 hari hingga 14 hari ke depan. Jadi, siap-siap ya dengan belanja sayuran dan kebutuhan rumah lainnya sebelum mereka pergi mudik.
Bau domba pun mulai tercium dari halaman rumah maupun dapur yang dekat sekali dengan halaman tetangga yang sudah membeli domba dan dirawat sementara di halaman belakang rumah masing-masing. Kami yang biasa hidup didesa tidak masalah dengan bau alam seperti ini, haha. Tapi mungkin mengganggu untuk orang-orang tertentu ya.
Seperti halnya Idul Fitri, tak ada juga takbiran di malam hari sebelum hari Idul Adha. Gema takbir hanya akan terdengar saat sholat id esok pagi dan saat penyembelihan. Jadi, kami malam ini menyalakan youtube bersuarakan takbir sehabis sholat magrib sekitar pukul 21:30 sambil menunggu waktu sholat Isya menggelar tikat di halaman rumah, haha.
Anyway, happy Ied Adha. May you have a joyous Eid wherever you are. Alhamdulillaah.
#iduladhadimaroko
#tanahrantau
#haribesariduladha