Rabu, 31 Maret 2021

SUFOR


“Susu Formula Mahal Versus Murah”

By: Desi Sasmito

Plung… cling… Ting.. tiba-tiba ada pertanyaan dari teman kuliah saya dulu yang bertanya ke group terbatas kami. Pertanyaannya adalah “Rek, opo beda ne yo susu larang mbek murah?”, “Susu formula maksudku.”

Hm, seketika saya langsung bereaksi sesuai pengalaman aja. Haha. Kalau ngga pernah saya jalani, ngga bisa nulis gitu intinya. Jadi mungkin banyak ibu-ibu muda atau yang sudah setengah muda kayak saya yang meragukan eksistensi Susu Formula.

OK Bunda cantik-cantik. Kita bahas dari definisi Susu Formula ya.

Susu ya sudah pada paham ya, cairan berwarna putih yang keluar dari sebuah kelenjar mamalia betina. Kalau Formula itu apa? Formula adalah Resep, Rumus, Bahan-bahan tertentu. Jadi Susu Formula ya Susu yang dioplos dengan bahan-bahan tertentu yang menghasilkan gizi tertentu dengan tujuan tertentu pastinya.

Lebih mudahnya misal tanah itu dikasih ”pupuk buatan” yang bagus ditambah “bibit yang unggul” dan “perawatan yang benar”. Maka jadilah tanaman yang tangguh dan sesuai harapan.

Nah, pupuk buatan itu ”susu formula”, bibit yang unggul itu “keturunan orang-tua”, perawatan itu ya “cara didik anak”. Bisa jadi tanpa Susu Formula karena memang keturunan Orang tua unggul dengan cara didik yang benar ya bisa jadi anak yang tumbuh sesuai harapan. Ya seperti teman-teman saya yang juara satu dikelas bukan dari anak orang kaya dengan Susu Formula yang mahal-mahal itu. Bukan berarti tidak ada anak orang kaya yang bisa juara ya. Semua bisa jadi juara. Juara maksud saya disini sebagai contoh saja.

Di luar negeri, atau lebih tepatnya di negara-negara maju masyarakatnya akan lebih memilih susu segar daripada susu bubuk yang melalui banyak proses. Susu segar itu bisa dinikmati untuk segala umur seluruh keluarga. Dari bayi, balita, anak-anak, dewasa hingga manula. Semua minum satu susu yang sama. Asal anggota keluarga tidak ada alergi saja. Dan Susu Formula hanya bisa dibeli di Apotek. Karena Susu yang di formulasikan khusus itu ada bahan-bahan lain yang bertujuan untuk membantu kekhususan. Misal Susu Ibu Hamil, Susu Manula termasuk Susu Formula untuk anak itu adanya dijual diApotek gaes!

Saran saya untuk melilih Susu Formula adalah jika mampu membeli Susu Formula yang mahal dengan iklan yang begini begitu asal mampu beli ya beli aja. Tetapi jika tidak bisa beli pun tidak masalah, bisa beli Susu Formula yang biasa dengan kadar gula yang rendah. Biar tetap enak bikin susunya agak sedikit kenthal jadi berasa. Saya belum pernah beli Susu Formula yang Mahal-mahal itu. Haha.

Kesalahan saya adalah memilih susu yang disukai anak yaitu yang manis. Resiko nya adalah anak-anak saya gigis. Karena terlanjur mengkomsumsi yang manis-manis. Susu rasa coklat atau apapun yang labelnya coklat lebih banyak ekstra gulanya. Coklat asli kan aslinya flat cenderung pahit rek! Cuma kalau sudah jadi produk olahan coklat pasti mayoritas gula.

Nah, ibu-ibu cantik Indonesia. Mau pilih SuFor yang mana?? It’s all your chioce. Be Smart and Wise sesuai keadaan masing-masing. “Life is when you have no worries in simplicity”. ~supermuslimfriends ~

#happybirthdaybapak

#semogaberkahumur

#sehatselalu




Kamis, 18 Maret 2021

Clodi

"Ningrat Clodi Pant"
by: Desia Sasmito

Selama pandemik saya jadi malas untuk belanja ke supermarket yang menawarkan diskon untuk pampers. Ya, lebih murah daripada beli ditoko. Jadi memang tiap bulan saya langganan ke supermarket hanya untuk membeli pampers. 

Akhirnya saya berfikir keras, ada solusi ngga ya untuk sampah pampers yang berat dan bau. Suami atau Bapak saya yang mengangkut, mengolah sampah yang tak terkira. Keringkan bakar sendiri. Ah hem. Idih. Di Desa tidak ada pengangkutan sampah ala kota.  

Clodi, cloth diaper itu bukan barang murah dan terjangkau. Kalaupun murah pasti kualitas jelek. Saya beberapa kali mencoba merk biasa dan murah malah membuat kerempongan baru. Akhirnya saya tetap membelin pampers sekali pakai. Coba bayangin aja, disaranin pencucian clodi ngga boleh pakai mesin cuci, insert harus dicopot dari diapernya, diapernya banyak mata cetekannya, ngga boleh terlalu dikucek, ngga boleh pemutih, ngga boleh pelembut, ngga boleh pewangi. Pre-wash tiga kali cuci kering tanpa detergen. Halooo, rempong ya Moms! Kerjaan lama dipencucian diapers olala. NO besar!

Tapi seiring waktu berjalan, anak saya sudah ngga bayi lagi, jadi kerempongan mulai terurai. Anak saya yang usia dua tahun sudah saatnya lepas pampers. Ok, saya ajari setiap mau pakai celana, sambil bilang kalau mau pipis bilang ya. Kadang ngompol, kadang ya bilang, harus diingetin setiap dua jam sekali. Tapi kalau masa dia beser (pipis banyak) bisa 10 menit sekali, hehe. 

Tapi PR nya adalah jika tidur pada malam hari, enaknya pakai apa ya yang simpel tanpa pampers lagi. Saya memang pengen yang simpel clodi yang pant gitu tinggal slup, ada nggak ya. Saya mulai browsing di marketplace. Ternyata ada satu merk lokal yang mengeluarkan clodi versi pant, ini yang saya suka, ngga usah ngeluarin insert, tanpa cetak cetik, gambar menarik. Saya langsung beli dan coba. Ternyata memang ngga bocor. Bocor kalau pipisnya lagi banyak. Saya senang sekali. 

Cara cucinya gimana? Saya hanya bilas peres, bilas peres enam sampai sepuluh kali bilas sampai baunya hilang. Cara ngeceknya gimana? Cium aja pampersnya bun. wkwk. Jika ngga tahan pesingnya, bilas peras 3x sebelum direndam detergent sedikit aja. Begitu nongkrong di kamar mandi langsung eksekusi aja bun cuci bilas berulang sampai bau pesing hilang lalu keringkan di jemuran. 

sekian tips dari saya pendatang baru di dunia per-clodian. Semoga ibu-ibu yang buang sampah lempar ke jembatan atau lahan kosong cepat sadar. Yuk, sayangi bumi kita. Sayangi tempat hidup makhluk lain. 

 #clodi
#tipscuci
#janganbuangpamperssembarangan

Selasa, 09 Maret 2021

TIPS MENIKMATI PPKM


"Putusin Kamu Aja Deh!"

By: Desia Sasmito

 

Bagi teman-teman yang waktu luang karena mungkin kerjaan berkurang selama pandemik, pasar sepi, jalan sepi, semua aktivitas perekonomian sepi. Dan bertanya "Apa yang bisa saya lakukan?"

 

Tips Tipis-Tipis:

 

1. Ekplorasi diri

Entah apa itu yang tahu hobbi pribadi masing-masing. Misal, ada yang suka berkebun atau belum pernah ngolah tanah sama sekali? Coba aja. Dijamin langsung sibuk. Ngga perlu beli beli bibit dulu. Siapkan media nya dulu, misal: cari tanah yang subur disekitar rumah. Kalau dijawab ngga ada tanah disekitar rumah, berarti kamu hidup di perumahan yang ful paving alias kamu masih punya modal, jadi beli aja tanah ditoko bunga sekalian potnya, haha. Coba tanam apa aja yang bisa ditanam. Bisa beli bibit, bisa bikin sendiri ala youtube. Rawat tiap hari jangan lupa beri pupuk berkala jika hidup di pot. Tanam tanaman produktif, misal sayur mayur yang tiap hari bisa dijual dan dimasak, empon-empon yang mudah ditanamnya. Puter aja dari limbah dapur ditimbun tanah jadi pupuk, dikeruk lagi jadi tanah pot, tumbuh sayur mayur dimakan lagi. Muter aja deh gitu.

Semua yang 'mbabat alas' itu profitnya kecil tapi banyak aktivitasnya.

 

2. Menggunakan dana yang ada sebijak mungkin.

Diberi uang berapapun akan kurang terus, yang bisa kita lakukan adalah menuliskan keperluan kita tiap bulannya jatahnya berapa, jangan asal nuruti semua apa yang diminta anak, ada budget, ada rem, ada diskusi, ada latihan kesabaran untuk kita semua. Mau belanja pengin ini pengen itu, dulukan mana yang lebih prioritas. MAKANAN atau BAJU? Susu anak atau rokok? Token listrik atau hp? Sedekah ke tetangga atau negara tetangga? Ya, semua ada levelnya masing-masing. kalau level primer sudah bisa terpenuhi baru naik level. Yang tahu jawabnya ya kamu punya budget pribadi masing-masing. Cek alokasi dana selama ini, jangan-jangan melebihi budget. Introspeksi dan terus berencana.

 

3. Ibadah

Wah sok-sok an ya. iyes, saya memang sok. sok imah. Hehe.

Sudah lupakan jangan hiraukan apa kata yang lewat. "Duh, sekarang mas Budi suka ke masjid ya?"

Berat memang awalnya tapi jika sudah terbiasa akan terasa nikmatnya.

Simpelnya nih yang bisa dipelajari dari pergi beribadah tepat waktu adalah melatih disiplin waktu. Bukankah kita harus selalu well prepare dan tepat waktu kalau berbisnis biar untung maksimal. "Mas, tiap hari buka toko jam berapa?", "Tanggal berapa dikirim barangnya?" , "Tahun depan kita haji umroh yuk!"

Semua itu bermula dengan disiplin WAKTU. 

Pengen sibuk lagi dengan ibadah, dzikir ala mbah Cak Nun (sing ora angel-angel). Atau mau challenge lainnya yang lebih seru? Hafalan ayat per ayat Al Qur'an. Ngga perlu target, ngga perlu harus surat pendek dulu. Langsung surat yang kamu sukai aja (angen angen sakmanane). In sha Allah langsung hafal dan nyangkut di hidup kamu.

" lock down" adalah masa yang tepat untuk mengekplorasi diri, introspeksi, ber-planning, dan lebih banyak beribadah. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dilingkungan rumah kita. "Jangan putus asa, putus hutang aja!"


#pemerintahharusbenarbenarlockdown

#nggaperluimporyangsudahbanyak

#tinggalaturaja

#hidupisolasiaman


ON TIME