"Hei para calon Ibu dan Bapak"
By: Desia Sasmito
Pandemik memang tidak mudah dilalui semua orang, apalagi kalian para generasi milenial, gen Z dan gen-gen dibawahnya. Informasi yang terupdate begitu cepat, hiburan yang tergerus begitu asyik, tabu yang begitu mudah dinikmati, teknologi canggih yang memudahkan manusia akan membuat generasi ini akan mudah stress serta teriming-iming dengan dunia "instan". Siapa sih yang tak candu dengan hape?
Semua jaman punya tantangan masing-masing, maka merapatkan barisan itu penting. Barisan seperti apa? Barisan dimana kalian merasa aman, nyaman dan terlindungi. Baik secara spriritual maupun fisik. Itu hanya bisa kalian dapatkan jika kalian memperbanyak ilmu. Ilmu itu berserak di dunia digital. Gunakan mata hati untuk membaca dan memahami setiap yang kalian temukan di internet. Tanda nya cuma satu, jika bermanfaat untuk orang lain atau banyak orang itu berarti sebuah kebaikan. Jika itu hanya bermanfaat untuk kesenangan kalian sendiri, pikirkan baik-baik lagi.
Saya tahu bahwa menjadi ABG atau remaja jaman pandemik memang tidaklah mudah. Yang harusnya bisa berkumpul, tertawa, bergurau yang banyak dilakukan remaja tidak bisa sebebas dulu.
Apakah benar ngga sebebas dulu, apakah kegiatan remaja jaman dulu itu lebih hebat dan menyenangkan dari sekarang?
Sepertinya tidak begitu kawan, didunia maya semua orang bisa mengakses banyak hal. Termasuk berkenalan dengan orang baru, menjalin pertemanan, bergurau, diskusi, debat, saling memuji, merayu bahkan berbicara hal yang pribadi sekalipun bisa dilakukan tiada batas. Hanya rasa takut kita sama Tuhan lah yang akan mengontrol kalian agar tidak merobohkan pagar pembatas itu. Ya, seperti mencuri tidak seorangpun tahu tapi kalian tahu bahwa yang kalian lakukan akan membawa petaka.
Dekatkanlah, paksalah kalian agar terlibat aktif mencapai target ilmu, skill tertentu, ajak teman-teman kalian lebih banyak lagi agar terselamatkan dari kesepian yang akan terisi oleh setan-setan jahat. Jaga pergaulan.
Isilah dengan banyak belajar segala hal yang membuat kalian penasaran. Biarkan penasaran itu menuntunmu pada capaian pribadi. Berpikirlah ke depan, jika suatu hari kalian jadi ibu atau seorang Bapak, maka kalian akan bisa menggunakan ilmu-ilmu yang telah terlampaui tadi untuk anak-anak kalian. Sadarlah tidak ada ilmu yang dipelajari mubazir begitu sajadi dunia ini. Yang tak ada lagi adalah waktu yang telah terlampaui dengan sia-sia, menghabiskan waktu tanpa ada "ilmu" yang kalian dapatkan.
Contoh menurut saya tiada manfaat adalah bermain Game Online hanya untuk kesenangan diri sampai level pecandu. Contoh lainnya yang jadul ya merokok, minum minuman keras, narkoba dan pergaulan bebas yang tiada manfaat.
Lagu lama, tapi tetap jadi penyakit serius.
# yukperbaikidiri
# aktifitaspositif







