Rabu, 19 September 2012

Liburan keluarga berwisata ke kaki Gunung Arjuna dan Gunung Panderman


Oleh: Desi Asih Ristanti

Taman Safari Prigen Pasuruan 2012
Trip kali ini adalah trip yang paling berbeda. Wisata keluarga yang diadakan oleh salah satu perusahaan terkenal di Surabaya ini sangat menarik untuk diceritakan. Ide berwisata bersama keluarga seluruh pegawai setiap tahunnya menjadi ajang liburan tersendiri. Mereka menyebutnya dengan sebutan “Company Gathering & Family”.

Rute perjalanannya simpel, hanya butuh waktu 2 hari on the weekend, sabtu dan minggu. Hari pertamanya kami berangkat dari kantor perusahaan pukul 8 pagi menuju ke Taman Safari Indonesia II, Prigen Pasuruan dengan menggunakan armada bus. Setiap minggunya ada sekitar 8-12 bus dipersiapkan untuk para pegawai serta keluarga. Sekitar satu setengah jam pertama, kami melalui jalan Tol yang memakan waktu 45-50 menit,Lumpur lapindo by jalan arteri Gempol, Pandaan, sampai memasuki kawasan Taman Safari membutuh kan waktu skitar 50-60 menit.

White Lion in cage

Waking up a White Lion's Baby sleeping

Memasuki kaki Gunung Arjuna memang tidak semudah di jalan lainnya yang landai. Disini, di butuhkan skill Driver yang sabar dan tahu betul bagaimana mengontrol awak bus nya agar tetep on dan mulus dalam perjalanan. Banyak bus pariwisata yang tidak fit kondisi nya atau Driver yang tidak terbiasa dengan jalan nanjak pasti punya kesulitan atau mogok di jalan tanjakan.

Dengan sebuah informasi bahwa kawasan Taman Safari Indonesia II ini adalah salah satu kawasan konservasi suaka marga satwa yang juga di manfaatkan untuk berdarmawisata. Di ketinggian seitar 800-1500 m diatas permukaan air laut dengan luas 350 ha, kawasan ini di bagi menjadi 4 kawasan campur yaitu kawasan Amerika-Eropa, Asia, dan Afrika. Pengunjung khususnya anak-anak juga bisa menikmati 23 wahana permainan yang berbeda, foto bareng bersama anak macan, orangutan yang masih lucu-lucu, atau menikmati wahana permainan air, show lumba-lumba dan gajah yang dipentaskan setelah jam makan siang.

Pukul 3 sore kami meneruskan perjalanan ke kota batu, lebih tepatnya ke sebuah hotel di kaki Gunung Panderman yaitu ‘Kusuma Agro Hotel’. Hotel ini memberikan tiket masuk ke kebun buah, jadi para keluarga yang menginap disana juga bisa menikmati dan memetik buah segar langsung dari pohonnya di pagi hari. Pada malam harinya,  bisa menikmati pemandangan Kota Batu, malang dan skitarnya di malam hari dengan udara yang pegunungan dan kerlap-kerlip lampu bertebaran bak bintang-bintang di permukaan bumi. Dengan unsur kesengajaan, acara Gala Dinner diadakan dengan pemandangan malam di kaki Gunung Panderman.

Kusuma Agro Hotel Batu Malang

FLowers is growing up well 

Sebelum kami kembali ke Surabaya, berkesempatan untuk menikmati wahana baru yaitu Batu Secret Zoo yang di dalamnya ada sebuah museum yang menyajikan informasi tentang replika binatang-binatang yang dari  zaman es sampai sekarang, binatang yang sudah punah, akan punah, maupun yang belum punah. 

Museum Satwa in Batu Secret Zoo, Batu Malang

Wisata keluarga dengan sedikit latihan otot kaki, segarnya udara dan dinginnya air kolam renang menjadi kenangan yang menyenangkan untuk kebersamaan seluruh keluarga dengan belajar lebih dekat dengan mencintai alam dan dunia hewan.
Kasada Bromo

Sabtu, 15 September 2012

Cheng Hoo Mosque, Sam Po Kong Mosque in Surabaya


Cheng Hoo Mosque is one of the tourist attractions in Surabaya. Mr. Bambang Sujanto and all PITI’s members has an idea to build a mosque which has the touch of Islam and Chinese decoration. Then all chinese who are the chairman from many big companies and businessmen in Surabaya are together to give contribution build the Cheng Hoo Mosque. PITI is the name of community and Association of Chinese Muslim in Indonesia. 

Mr. Aziz Johan (one of the member PITI from Bojonegoro) is an architechture design of Cheng hoo Mosque. The Architechture design is inspirated from the Niu Jie Mosque at Beijing, China, which contructed at 996 AD. Then he create the development of the design of the architechture while many supporters team  has contribututed to finish the building.

It costs about Rp. 500.000.000,- at the first time through selling JUZ AMMA book which published in three languages. And the rest of the fund is about Rp. 3.300.000.000,- with the total area 3.070 m2.  The completion of contruction of the building had been announed on 13 October 2002.


Cheng Hoo Mosque in Surabaya, Chinese Muslim Community

On the top of main building, it is contructed in 8 shapes which is called “Fat” with meaning luck and prosperous. Main building is about 11 mx 9 m, 11 m means the length of Ka;bah at the first time contruction and 9 m was inspired from 9  pious leader who spread Islam in Java. Most of the architechture said a lot that about the chinese temple, chinese muslim and forefather of Chinese.

On the right side of the mosque, you may  see the the relief of the cheng hoo and his ships which has a journey to hindia ocean. Since 600 years ago, there is a chinese moslem who is the Emperor of Dinasty Ming, the admiral who was ob edient and pious, travelled across the world 7 times as a embasador as peacefullness, knowledge and friendship.

In Majapahit kingdom, Cheng Hoo surrended Princess Campa to be one of the wife of the King of Majapahit kingdom. The descendant of Princess Campa was raden patah, then Sunan Ampel and Sunan Giri who become the pioneer leader to spread Islam to Java through java local tought.

There are some facilities that Cheng Hoo Mosque provided, it is kindergarten, Sport center, Mandarin class, canteen and office of the Association.

Cheng hoo mosques also was build in Pandaan, Pasuruan, just before malang district, we can see the mosque in the roadside. And one of the other was build in Palembang Sumatra where in history cheng ho also ever visit that town. The newest Infomation, many Cheng Hoo Mosque design is going to be built in many district through Indonesia.